TUGAS
HISTORIOGRAFI
Oleh :
Rohmat Pujiono
NIM :
12/340312/PSA/07407
review
THE
ROLE OF STRUCTURAL ORGANISATION AND MYTH IN JAVANESE HISTORIOGRAPHY
(fungsi
organisasi struktural dan mitos dalam historiografi jawa)
Anthony H. John
menulis tentang fungsi atau peran dari struktur organisasi dan mitos dalam
historiografi Jawa. Inti dari tulisan tersebut dibahas 2 naskah
tradisional Jawa yaitu, Pararaton dan Babad Tanah Jawi. Sumber-sumber
historiografi tradisional seperti Babad
Tanah Jawi dan Pararaton
adalah, bahwa naskah tersebut ditulis dalam pemahaman kerajaan masyarakat Jawa. Pada
naskah Pararaton, dikisahkan awal karir Ken Arok hingga menjadi raja pertama
Singosari. Dalam naskah tersebut juga dikemukakan bahwa Ken Arok adalah
keturunan dewa. Anthony H. John menganggap bahwa penceritaan dalam teks
tersebut dapat dikatakan sebagai sejarah, dalam artian bahwa naskah itu memasok
fakta dan data. Seperti yang umum diketahui, dalam naskah tradisional banyak
terdapat unsur mitos dan mitologi.
Karya
kesusastraan Jawa salah satunya karya yang penting
adalah babad. Babad merupakan kronik-kronik yang panjang dan terperinci. Babad
digolongkan sebagai karya sastra. Walaupun demikian babad memiliki kedudukan
yang penting dalam penulisan sejarah seperti halnya babad tanah jawi yang di
bahas oleh Anthony H Johns. Dia juga membahas mengenai pararaton yang menurut dia bahwa menulis Pararaton
maka akan berurusan dengan raja-raja Jawa Timur, seperti halnya yang ada ditulisanya yaitu inkarnasi mantan pendiri Singhasari (1222-1292).
Babad Tanah Jawi dari kerajaan Mataram, Jawa Tengah (1582-1749) terbuka
dengan sinkretik silsilah dewa-dewa
Hindu. Anthony H Johns mengatakan dalam tulisannya, tidaklah mengherankan bahwa
beberapa sarjana
Eropa telah menganggap bagian-bagian
awal karya-karya semacam ini sebagai dongeng berharga. babad banyak
menceritakan tentang sejarah kerajaan-kerajaan, pahlawan-pahlawan, atau
kejadian-kejadian tertentu.
Meskipun babad dianggap sebagai dongeng yang berharga tapi unsur-unsur yang
tidak terkandung dalam fakta sejarah haruslah diteliti terlebih dahulu. Karena
dalam babad memiliki sifat penulisan, yaitu dibuat oleh karya-karya pada zaman
kerajaan, bersifat istana sentris, dan dilingkupi oleh mitos. Biasanya babad di
tulis oleh seorang pujangga dari kerajaan. Sekalipun babad sering tidak
konsisten dibandingkan sumber-sumber dari Belanda. Tetapi babad digunakan untuk
mendapatkan sudut pandang yang berbeda dari sumber Belanda. Babad tidak hanya
penting sebagai sumber fakta dan sudut pandang yang tidak terdapat pada
sumber-sumber Belanda. Babad tidaklah dapat berdiri sendiri. Sebagai teks,
babad harus dikaitkan dengan teks-teks lainnya. Dalam menggunakan sumber
seperti Babad diperlukan suatu pendekatan sejarah kritis supaya kita dapat
memisahkan antara mitos dan fakta. Anthony H. Johns juga menceritakan
mengenai pararaton, menurutnya beberapa bagian Pararaton tidak dapat dianggap sebagai
fakta-fakta sejarah. Terutama pada bagian awal, antara fakta dan fiksi serta
khayalan dan kenyataan saling berbaur. C.C. Berg berpendapat bahwa teks-teks
tersebut secara keseluruhan supranatural dan ahistoris, serta dibuat bukan
dengan tujuan untuk merekam masa lalu melainkan untuk menentukan
kejadian-kejadian di masa depan.
Makalah ini merupakan upaya untuk membedakan
faktor-faktor budaya yang mendefinisikan dan menginformasikan struktur dengan
pemeriksaan yang lebih rinci dari Pararaton dan Babad Tanah Jawi. Suatu
bagian penting dari Pararaton tentang karir Ken Arok, pendiri dinasti Singasari
dan Majapahit, sebelumnya eksis dalam tahta 1222.
Dalam artikel Anthoni H john
ini dapat saya simpulkan bahwa Pararaton itu menceritakan tentang raja-raja
Jawa Timur sementara Babat Tanah Jawi merupakan suatu teori yang dikeluarkan
oleh CC. Berg teori ini menjelaskan tentang teks resmi yang dikeluarkan oleh
Sultan Agung pada tahun 1633. Dalam salah satu teks menceritakan tentang
Kerajaan Majapahit. Majapahit
adalah sebuh kerajaan di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293
hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya dan menjadi Kemaharajaan
raya yang menguasai wilayah yang luas pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang
berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389 dan sebagai kerajaan besar yang menguasai
nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar