Halaman

Jumat, 11 Januari 2013

TUGAS HISTORIOGRAFI NAMA : Rohmat Pujiono NIM : 340312 MEMBANDINGKAN KATA PENGANTAR TENTANG PENULISAN SEJARAH NASIOANAL INDONESIA Perlukah sejarah nasional bagi suatu Negara? Apakah perlunya sejarah nasional bagi suatu Negara dan apakah ada kepentingan dibalik itu semua? Perbandingan dalam kata pengantar mengenai kedua buku tersebut memberikan ulasan mengenai seperti apa perlunya panulisan sejarah nasional Indonesia. Disini sejarah nasional mempunyai fungsi sangat penting, ialah memperkuat dan memelihara kesatuan nasional lewat kesadaran nasional, hal mana tidak dapat berkembang tanpa pengetahuan sejarah nasionalnya. Bagi saya perlu adanya penulisan sejarah nasional Indonesia karena itu bisa menjadikan bangsa ini melihat bagaimana proses historis bangsa ini terbentuk. Banyak Negara dan bahkan semua Negara di dunia ini perlu adanya buku sejarah nasional untuk menunjukan bahwa Negara itu memiliki historis yang menjadinya alat legitimasi. Tanpa terkecuali Negara Indonesia juga membutuhkan sejarah nasional sebagai alat untuk mengukuhkan bangsa ini. Menjadi penting disini karena pembahsan ini memberikan pemahaman kita mengenai pentingnya adanya sejarah nasional Indonesia. Tetapi dibalik itu ada sesuatu yang harus kita ketahui sebagai sejarawan bahwa dalam penulisan sejarah nasional penuh dengan resiko. Resiko dimana penulis bisa menjadi sasaran tembak, mungkin yang perlu diketahui yaitu kita harus menempatkan posisi kita ada dimana dan harus dijelaskan dengan detail, sehingga ini meminimalisir resiko yang ada. Sejarah nasional yang ada banyak dimanfaatkan oleh elit pemerintahan sehingga harus hati-hati dan berusaha untuk bertanggung jawab dengan karya penulisanya. Banyak yang mengusulkan penulisan sejarah nasional karena memiliki kepentingan tertentu sehingga kadang profesi sejarawan menjadi obyek yang bisa dimanfaatkan. Hal ini penting dalam historiografi terutama historiografi Indonesia yang mana masih banyak terpengaruh ideology dan masih terjebak dalam Indonesiasentris. Kata pengantar dalam bukunya Sartono kartodirjo memberikan ulasan yang lebih tajam mengenai suatu rekonstruksi bagaimana kehidupan bangsa Indonesia yang mengalami perkembangan melalui proses sejarah. Dalam bukunya juga yang akan ditulis mengenai sejarah total atau menyeluruh yang memandang perkembangan masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan. Konsep kesatuan ini sebagai bagian hakiki dari konsep sejarah total juga hendak menjauhkan salah pengertian, ialah seolah-oleh sejarah Indonesia yang menyeluruh adalah jumlah dari semua sejarah lokal dan regional. Suatu kumpulan dari sejarah seperti itu bukanlah sejarah yang merupakan kesatuan. Pertanyaan yang langsung muncul ialah kriteria apakah yang digunakan ataupun konsep-konsep dasar apakah yang dapat memberikan kerangka bagi penulisan sejarah yang menyeluruh itu? Menjadi hal yang perlu diperhatikan disini yaitu adanya penulisan sejarah nasional yang sebenarnya akumulasi dari sejarah lokal dan regional. Dari perpaduan tersebut menjadikan kesatuan yang menjadikan kumpulan dan jadi sejarah nasional. Yang menarik disini yaitu perpaduan itu menunjukan keatuan yang akan menghasilkan sejarah nasional. Boleh dibilang sejarah Indonesia sesungguhnya dapat dipandang sebagai proses perkembangan yang secara lambat alun dan berlanjut mewujudkan integrasi sejak zaman prasejarah sampai masa kini yang akhirnya mengahsilkan bentuk integrasi seperti terwujud pada kesatuan nasional dewasa ini. Maka dari semua itu konsep integrasi adalah konsep kunci untuk memahami sejarah Indonesia sebagai sejarah total. Penulisan sejarah sepanjang masa tidak terlepas dari suatu proses mitologisasi, membuat cerita sebagai mitos yang bertolak dari kepercayaan bahwa apa apa yang dikonstruksi sebagai uraian adalah realitas dalam arti obyektif. Disini ditemukan konsep yang dapat dipakai sebagai paradigma untuk menerangkan sejarah Indonesia sebagai proses integrasi progresif dan disini ditemukan tolok ukur untuk menentukan seberapa jauh ada relevansi antara sejarah local dan sejarah Indonesia senagai sejarah umum yang meliputi “unit nasional”. Dalam pandangan Ricklefs perlu adanya buku teks sejarah yang bisa menjadikan referensi bagi para mahasiswa yang ingin mengkaji sejarah Indonesia. Beliau juga mengatakan dalam buku ini mengutamakan sejarah Jawa lebih besar daripada yang mungkin dianggap sepantasnya. Dan disini ada empat alasan yaitu jawa lebih banyak dikaji daripada pulau lain, penduduknya mewakili lebih dari separuh penduduk Indonesia, pusat kebanyakan sejarah politik, dan jawa menjadi pusat penelitian oleh Ricklefs. Sejarah nasional yang ada banyak dimanfaatkan oleh elit pemerintahan sehingga harus hati-hati dan berusaha untuk bertanggung jawab dengan karya penulisanya. Banyak yang mengusulkan penulisan sejarah nasional karena memiliki kepentingan tertentu sehingga kadang profesi sejarawan menjadi obyek yang bisa dimanfaatkan. Hal ini penting dalam historiografi terutama historiografi Indonesia yang mana masih banyak terpengaruh ideology dan masih terjebak dalam Indonesiasentris.



TUGAS
HISTORIOGRAFI
NAMA : Rohmat Pujiono
NIM     : 340312

MEMBANDINGKAN KATA PENGANTAR TENTANG PENULISAN SEJARAH NASIOANAL INDONESIA
Perlukah sejarah nasional bagi suatu Negara? Apakah perlunya sejarah nasional bagi suatu Negara dan apakah ada kepentingan dibalik itu semua? Perbandingan dalam kata pengantar mengenai kedua buku tersebut memberikan ulasan mengenai seperti apa perlunya panulisan sejarah nasional Indonesia. Disini sejarah nasional mempunyai fungsi sangat penting, ialah memperkuat dan memelihara kesatuan nasional lewat kesadaran nasional, hal mana tidak dapat berkembang tanpa pengetahuan sejarah nasionalnya. Bagi saya perlu adanya penulisan sejarah nasional Indonesia karena itu bisa menjadikan bangsa ini melihat bagaimana proses historis bangsa ini terbentuk. Banyak Negara dan bahkan semua Negara di dunia ini perlu adanya buku sejarah nasional untuk menunjukan bahwa Negara itu memiliki historis yang menjadinya alat legitimasi. Tanpa terkecuali Negara Indonesia juga membutuhkan sejarah nasional sebagai alat untuk mengukuhkan bangsa ini.  Menjadi penting disini karena pembahsan ini memberikan pemahaman kita mengenai pentingnya adanya sejarah nasional Indonesia. Tetapi dibalik itu ada sesuatu yang harus kita ketahui sebagai sejarawan bahwa dalam penulisan sejarah nasional penuh dengan resiko. Resiko dimana penulis bisa menjadi sasaran tembak, mungkin yang perlu diketahui yaitu kita harus menempatkan posisi kita ada dimana dan harus dijelaskan dengan detail, sehingga ini meminimalisir resiko yang ada. Sejarah nasional yang ada banyak dimanfaatkan oleh elit pemerintahan sehingga harus hati-hati dan berusaha untuk bertanggung jawab dengan karya penulisanya. Banyak yang mengusulkan penulisan sejarah nasional karena memiliki kepentingan tertentu sehingga kadang profesi sejarawan menjadi obyek yang bisa dimanfaatkan. Hal ini penting dalam historiografi terutama historiografi Indonesia yang mana masih banyak terpengaruh ideology dan masih terjebak dalam Indonesiasentris.
Kata pengantar dalam bukunya Sartono kartodirjo memberikan ulasan yang lebih tajam mengenai suatu rekonstruksi bagaimana kehidupan bangsa Indonesia yang mengalami perkembangan melalui proses sejarah. Dalam bukunya juga yang akan ditulis mengenai sejarah total atau menyeluruh yang memandang perkembangan masyarakat Indonesia sebagai satu kesatuan. Konsep kesatuan ini sebagai bagian hakiki dari konsep sejarah total juga hendak menjauhkan salah pengertian, ialah seolah-oleh sejarah Indonesia yang menyeluruh adalah jumlah dari semua sejarah lokal dan regional. Suatu kumpulan dari sejarah seperti itu bukanlah sejarah yang merupakan kesatuan. Pertanyaan yang langsung muncul ialah kriteria apakah yang digunakan ataupun konsep-konsep dasar apakah yang dapat memberikan kerangka bagi penulisan sejarah yang menyeluruh itu? Menjadi hal yang perlu diperhatikan disini yaitu  adanya penulisan sejarah nasional yang sebenarnya akumulasi dari sejarah lokal dan regional. Dari perpaduan tersebut menjadikan kesatuan yang menjadikan kumpulan dan jadi sejarah nasional. Yang menarik disini yaitu perpaduan itu menunjukan keatuan yang akan menghasilkan sejarah nasional. Boleh dibilang sejarah Indonesia sesungguhnya dapat dipandang sebagai proses perkembangan yang secara lambat alun dan berlanjut mewujudkan integrasi sejak zaman prasejarah sampai masa kini yang akhirnya mengahsilkan bentuk integrasi seperti terwujud pada kesatuan nasional dewasa ini.
Maka dari semua itu konsep integrasi adalah konsep kunci untuk memahami sejarah Indonesia sebagai sejarah total. Penulisan sejarah sepanjang masa tidak terlepas dari suatu proses mitologisasi, membuat cerita sebagai mitos yang bertolak dari kepercayaan bahwa apa apa yang dikonstruksi sebagai uraian adalah realitas dalam arti obyektif. Disini ditemukan konsep yang dapat dipakai sebagai paradigma untuk menerangkan sejarah Indonesia sebagai proses integrasi progresif dan disini ditemukan tolok ukur untuk menentukan seberapa jauh ada relevansi antara sejarah local dan sejarah Indonesia senagai sejarah umum yang meliputi “unit nasional”. Dalam pandangan Ricklefs perlu adanya buku teks sejarah yang bisa menjadikan referensi bagi para mahasiswa yang ingin mengkaji sejarah Indonesia. Beliau juga mengatakan dalam buku ini mengutamakan sejarah Jawa lebih besar daripada yang mungkin dianggap sepantasnya. Dan disini ada empat alasan yaitu jawa lebih banyak dikaji daripada pulau lain, penduduknya mewakili lebih dari separuh penduduk Indonesia, pusat kebanyakan sejarah politik, dan jawa menjadi pusat penelitian oleh Ricklefs. Sejarah nasional yang ada banyak dimanfaatkan oleh elit pemerintahan sehingga harus hati-hati dan berusaha untuk bertanggung jawab dengan karya penulisanya. Banyak yang mengusulkan penulisan sejarah nasional karena memiliki kepentingan tertentu sehingga kadang profesi sejarawan menjadi obyek yang bisa dimanfaatkan. Hal ini penting dalam historiografi terutama historiografi Indonesia yang mana masih banyak terpengaruh ideology dan masih terjebak dalam Indonesiasentris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar