NAMA :
HERVINA NURULLITA
NIU :
12/339971/PSA/07380
Sejarah adalah adalah peristiwa masa
lampau dan merupakan produk kekinian. Dalam menjelaskan sejarah yang menurut sebagian
besar orang awam adalah sesuatu yang membosankan perlu adanya sebuah cara
penulisan sejarah yang dapat menghadirkan sebuah peristiwa sejarah yang menarik
para pembaca. Pada kesempatan ini Guo Quan dan Michael G. Vann memberikan sebuah
tawaran atau warna baru dalam penulisan sejarah yang berbeda dari kebanyakan
sejarawan. Pada kuliah umum yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2012,
terdapat dua narasumber yaitu Seng Guo Quan (Chicago University) dan Michael G.
Vann (Sacramento University). Dalam kuliah tersebut Seng Guo Quan menjelaskan
mengenai “History as Curiosity and
History as Activism”, yaitu sejarah sebagai keingintahuan dan sejarah
sebagai aktivitas. Beliau menjelaskan mengenai Sejarah Singapura. Pada tahun
1990an ada seorang tokoh bernama Lim Cing Song yang mengawali gerakan sosial di
Singapura. Menurut pemahaman saya dari apa yang disampaiakan Seng Guo Quan, Lim
Cing Song seperti Sukarno-nya Singapura. Ia adalah seorang pemuda (aktivis) dari
Singapura yang giat melakukan sebuah gerakan pembaharuan. Lim Cing Song ingin
merubah sejarah dengan idenya. Seng Guo Quan menjelaskan adanya gerakan sosial yang
dipelopori oleh para pemuda Singapura. Gerakan-gerakan sosial tersebut beliau
sebut sebagai aktivitas sejarah. Beliau juga menjelaskan mengenai gerakan
sosial di India yang dipelopori oleh seorang tokoh bernama Guha. Kemudian Seng
Guo Quan juga menyebut seorang tokoh bernama E.P Thompson seorang Marxisme yang
menurutnya juga merupakan tokoh dalam pembaruan suatu Negara. E.P Thompson adalah
seorang intelektual dalam Partai Komunis Inggris pada tahun 1957. Hal yang
dapat saya tangkap dari penjelasan beliau bahwa gerakan sosial di suatu Negara
kadang memang dibutuhkan sebagai pencarian identitas suatu bangsa dan
pembentukan Negara (nation) itu
sendiri. Dengan adanya gerakan sosial,
baik secara langsung maupun tidak langsung akan mengubah struktur dari suatu
Negara tersebut dan otomatis akan membentuk sebuah “bentuk” yang baru dari
“nation” yang mereka kehendaki. Dari sini juga dapat diambil kesimpulan tentang
penjelasan awal Seng Guo Quan tentang Sejarah sebagai keingintahuan dan sejarah
sebagai aktivitas. Sejarah sebagai keingintahuan diwujudkan oleh para pelajar
tersebut dalam melakukan suatu gerakan yang dilatarbelakangi oleh rasa
keingintahuan dari para pelajar untuk membentuk bangsa. Dan rasa keingintahuan
tersebut diejawantahkan dalam sebuah gerakan sosial, untuk mengubah negaranya.
Sedangkan G. Vann menjelaskan mengenai French Colonial In Hanoi. Beliau memulai
penelitiannya menggunakan metodologi yang berbeda dari kebanyakan metodologi
sejarah yang selama ini digunakan. Beliau menyebut metodologinya tersebut
dengan methodological adventures. Beliau
memulai penelitiannya dengan berkutat pada arsip dan menggunakan data seperti
gambar-gambar kartun. Beliau menggunakan kartun sebagai sumber yang terlihat
sangat menyenangkan. Gambar kartun yang digunakan adalah gambar yang populer
pada saat itu yang menggambarkan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian proses
penelitian sejarah semakin menyenangkan dan tidak membosankan seperti yang
selama ini kita ketahui. Selain kartun beliau juga berkutat pada berbagai jenis
peta dan lukisan serta symbol-simbol monument yang ada di Vietnam. Selain itu Vann
juga menjelaskan penekanannya pada micro
history. Micro History pada saat
ini mulai ditulis oleh para sejarawan karena selama ini terutama di Indonesia “sejarah
adalah milik orang besar”. Sehingga perlu adanya dekonstruksi bahwa sejarah
juga milik masyarakat kecil.
Dari kedua narasumber tersebut dapat
saya tarik kesimpulan bahwa keduanya ingin memberikan suatu metode baru dalam
penulisan sejarah sehingga sejarah lebih menarik dan dapat duterima oleh semua
pihak. Seng Guo
Quan lebih menekankan pada studi kasus tentang gerakan sosial yang ada di
Singapura sedangkan Vann lebih menekankan pada penggunaan sumber yang berupa
gambar dan symbol sehingga penelitian sejarah lebih menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar