Halaman

Jumat, 11 Januari 2013

PERBANDINGAN KATA PENGANTAR BUKU KARANGAN M.C RICKLEFS DAN SARTONO KARTODIRJO


NAMA                       : HERVINA NURULLITA
NIU                             : 12/339971/PSA/07380


Sejauh ini kita semua masih mempunyai tugas yang besar mengenai penulisan sejarah Indonesia. Betapa tidak, sampai saat ini historiografi Indonesia masih mencari bentuknya yang sesuai. Seperti dijelaskan paqda pertemuan kuliah Historiografi sebelumnya bahwa semua kebutuhan historiografi Indonesia selalu paradox, mengapa hal ini terjadi? Dikarenakan historiografi Indonesia sangat rumit. Adanya semacam pembagian yaitu Negara versus rakyat, elit versus masa, nasional versus lokal, Jawa versus luar Jawa, islam versus nonislam dan sebagainya. Kedua tulisan ini membahas mengenai historiografi Indonesia dari dua pandangan.yaitu pandangan dari Sartono Kartodirjo dan M.C Riklefs. Maka dari itu Sartono mencoba menawarkan sebuah konsep baru dalam penulisan sejarah Indonesia. Dalam tulisan tersebut Sartono mengemukakan tentang penulisan sejarah Indonesia secara total atau menyeluruh yaitu terintegrasi yang memandang perkembangan masyarakat Indonesia sebagai suatu kesatuan. Sartono mengungkapkan bahwa total yang dimaksud bukanlah kumpulan dari sejarah lokal dan regional melainkan konsep kesatuan yang mencakup pelbagai unsur dan dimensi. Interaksi antar unsure atau pengaruh timbal balik antar dimensi masyarakat yang dapat mewujudkan kesatuan seperti apa yang diinginkan Sartono. Dalam hal ini komunikasi sangat penting karena komunikasilah yang membentuk jaringan yang merupakan kerangka penulisan sejarah Indonesia yaitu berupa fakta-fakta tentang interaksi antara golongan dan lapisan sosial antara daerah-daerah. Dari tulisan Sartono tersebut dapat saya ambil kesimpulan bahwa Sartono menganggap sebuah periodisasi dalam sejarah itu adalah bukan sebuah hal yang terlalu penting, periodisasi hanya digunakan sebagai kerangka atau batasan waktu secara kasar saja. Ia lebih menekankan pada struktur atau sistem yang terintegrasi dalam masyarakat Indonesia. Dengan system yang berjalan tersebut menurut saya sejarah akan terus bergerak sehingga selalu ada hal baru dalam setiap masyarakat Indonesia. Karena pada dasarnya kelakuan manusia tidak terlepas dari struktur social yang melandasinya. Interaksi antar system terjadi melaui sebuah komunikasi mulai dari hubungan perkawinan, perang, perampokan perdagangan dan lain-lain, dan dari situlah muncul proses integrasi diantara daerah dan unsur-unsur sosialnya.
Ricklefs lebih menekankan bahwa penulisan sejarah Indonesia secara integritas yang ingin disampaikan Ricklefs adalah mengenai sejarah Indonesia itu sendiri yang  sudah ada sejak beribu tahun lamanya. Pada tulisannya tersebut Ricklefs menyebutkan bahwa pada tahun ± 1300 sejarah Indonesia sudah merupakan sebuah sejarah yang terintegrasi hingga ia menyebutnya sebagai Sejarah Indonesia Modern. Dari sini nampak apa yang disebut integritas sejarah yang dikemukakan oleh Sartono, yang menurut saya adalah kesatuan utuh dari seluruh peristiwa sejarah di Indonesia seperti yang dijelaskan oleh Rikclefs. Namun, dalam tulisan ini Ricklefs lebih menekankan pada uniknya proses islamisasi di Indonesia serta fokus kajian Ricklefs tentang Jawa karena menurutnya Jawa mempunyai banyak kelebihan yaitu sejarah Jawa banyak dikaji daripada pulau-pulau lain, penduduknya mewakili lebih dari separuh penduduk Indonesia, menjadi pusat sejarah politik, pusat penelitian yang dilakukan oleh Ricklefs.
Dari kedua tulisan tersebut dapat saya ambil kesimpulan bahwa kedua menghendaki penulisan sejarah Indonesia secara integritas atau total hanya saja mengambil fokus kajian yang berbeda dikarenakan keragaman dari Indonesia sendiri. Dari keragaman inilah kedua tokoh tersebut seakan mempunyai pandangan berbeda mengenai historiografi Indonesia. Namun, dari keberagaman itulah kita dapatkan kekayaan dari sumber penulisan sejarah Indonesia. Sehingga kita tidak perlu menyeragamkan kebenaran yang ada tersebut, dalam artian keragaman tersebut dijadikan sebagai dasar untuk penulisan historiografi Indonesia secara menyeluruh atau historiografi total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar