12/339283/PSA/7262
Michael G. Vann pada Studium General tanggal 20 Desember 2012 memaparkan sebuah tema menarik mengenai “Finding History in the Strangest of Places, Methodological Adventures in the Archives Sewers and Funny Pages of Colonial Vietnam”. Vann memfokuskan kajiannya mengenai Kolonial Perancis di Hanoi dan dampaknya bagi masyarakat Hanoi, Vann juga menelusuri bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Hanoi dalam ruang lingkup kota kolonial. Adanya transformasi kolonial di kota Hanoi menurut Vann melahirkan dua bentuk kebijakan yaitu adanya pembagian ras dan supremasi kulit putih. Hal ini merupakan bentuk kebijakan diskriminasi rasial.
Dalam
melakukan kajiannya untuk melihat sejarah kota dan sejarah sosial di Hanoi,
Vann menggunakan pendekatan tradisional. Vann menggunakan sumber seperti peta,
hasil rekaman, riwayat hidup arsitek dan pegawai kota, serta catatan mengenai tata ruang dan rencana
pembangunan kota. Hal yang menarik dari kajian Vann ini adalah digunakannya
berbagai sumber tradisional yang selama ini luput dari perhatian dan bayangan
sejarawan. Dari hasil kajiannya, Vann melihat dan menyimpulkan bahwa Hanoi
mengalami ketimpangan dalam kesejahteraan dan kepadatan penduduk. Selain itu
dari kehidupan sehari-hari masyarakat Hanoi banyak ditemukan persilangan dan
pertemuan, terutama dalam hal budaya.
Apa yang
dapat dilihat dari kajian Vann ini juga sebagai sejarah mengenai mentalitas dan
budaya,serta melihat sejarah mikro,sebab selama ini sejarah dan historiografi
hanya memfokuskan pada sejarah “besar” dan peristiwa besar, sedikit sekali
historiografi yang mengkaji sejarah dalam ruang lingkup yang kecil atau sejarah
yang diungkap dari kacamata orang kecil. Dari micro history, Vann dapat
mengkaji berbagai hal di Hanoi diantaranya adalah ironi krisis kesehatan
ditinjau dari saluran selokan, pembantaian massal, isu-isu mengenai buruh,
serta peternakan tikus. Peternakan tikus di Hanoi menjadi salah satu kajian dan
bagian dari sejarah kolonial di Hanoi yang selama ini terlewatkan. Vann melihat
bahwa comberan dan selokan menjadi simbol modernitas dari kota Hanoi, hal yang
tidak pernah terbayangkan, bagaimana comberan yang kotor menjadi simbol
modernitas. Vann juga melihat selokan menjadi simbol dari diskriminasi ras,
serta kegagalan pemerintah kolonial dalam membangun kota kolonial.
Salah satu
kajian Vann mengenai sumber sejarah adalah digunakannya kartun sebagai sumber
sejarah. Kartun-kartun tersebut dapat ditemui dalam surat kabar-surat kabar
lokal. Berdasarkan sumber-sumber kartun tersebut dapat dikaji banyak hal
seperti melihat perkembangan politik, demografi kolonial, sejarah seksualitas,
ketimpangan gender, bahkan modernitas mengenai modernitas. Selain itu, menurut
Vann kartun juga merupakan sumber sejarah yang baik, terutama untuk sejarah
kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar