Halaman

Rabu, 16 Januari 2013

REVIEW HASIL “STUDIUM GENERAL”

Reni Widiastuti
12/339283/PSA/7262

Michael G. Vann pada Studium General tanggal 20 Desember 2012 memaparkan sebuah tema menarik mengenai “Finding History in the Strangest of Places, Methodological Adventures in the Archives Sewers and Funny Pages of Colonial Vietnam”. Vann memfokuskan kajiannya mengenai Kolonial Perancis di Hanoi dan dampaknya bagi masyarakat Hanoi, Vann juga menelusuri bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Hanoi dalam ruang lingkup kota kolonial. Adanya transformasi kolonial di kota Hanoi menurut Vann melahirkan dua bentuk kebijakan yaitu adanya pembagian ras dan supremasi kulit putih. Hal ini merupakan bentuk kebijakan diskriminasi rasial.
Dalam melakukan kajiannya untuk melihat sejarah kota dan sejarah sosial di Hanoi, Vann menggunakan pendekatan tradisional. Vann menggunakan sumber seperti peta, hasil rekaman, riwayat hidup arsitek dan pegawai  kota, serta catatan mengenai tata ruang dan rencana pembangunan kota. Hal yang menarik dari kajian Vann ini adalah digunakannya berbagai sumber tradisional yang selama ini luput dari perhatian dan bayangan sejarawan. Dari hasil kajiannya, Vann melihat dan menyimpulkan bahwa Hanoi mengalami ketimpangan dalam kesejahteraan dan kepadatan penduduk. Selain itu dari kehidupan sehari-hari masyarakat Hanoi banyak ditemukan persilangan dan pertemuan, terutama dalam hal budaya.
Apa yang dapat dilihat dari kajian Vann ini juga sebagai sejarah mengenai mentalitas dan budaya,serta melihat sejarah mikro,sebab selama ini sejarah dan historiografi hanya memfokuskan pada sejarah “besar” dan peristiwa besar, sedikit sekali historiografi yang mengkaji sejarah dalam ruang lingkup yang kecil atau sejarah yang diungkap dari kacamata orang kecil. Dari micro history, Vann dapat mengkaji berbagai hal di Hanoi diantaranya adalah ironi krisis kesehatan ditinjau dari saluran selokan, pembantaian massal, isu-isu mengenai buruh, serta peternakan tikus. Peternakan tikus di Hanoi menjadi salah satu kajian dan bagian dari sejarah kolonial di Hanoi yang selama ini terlewatkan. Vann melihat bahwa comberan dan selokan menjadi simbol modernitas dari kota Hanoi, hal yang tidak pernah terbayangkan, bagaimana comberan yang kotor menjadi simbol modernitas. Vann juga melihat selokan menjadi simbol dari diskriminasi ras, serta kegagalan pemerintah kolonial dalam membangun kota kolonial.
Salah satu kajian Vann mengenai sumber sejarah adalah digunakannya kartun sebagai sumber sejarah. Kartun-kartun tersebut dapat ditemui dalam surat kabar-surat kabar lokal. Berdasarkan sumber-sumber kartun tersebut dapat dikaji banyak hal seperti melihat perkembangan politik, demografi kolonial, sejarah seksualitas, ketimpangan gender, bahkan modernitas mengenai modernitas. Selain itu, menurut Vann kartun juga merupakan sumber sejarah yang baik, terutama untuk sejarah kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar