Halaman

Rabu, 16 Januari 2013

Penelitian: Michael G. Vann (Dalam Stadium General 20 Desember 2012) Kolonialisasi Perancis di Hanoi.


Nama             : Arum Vitasari
NIM                : 12/339811/PSA/7357

Dalam forum stadium general tersebut Vaan menjabarkan mengenai penelitian yang dilakukannya di Hanoi, yakni mengenai sejarah kolonialisasi Perancis. Pada awal diskusi tersebut, Vaan menjelaskan bahwa di dalam penelitiannya tersebut, ia banyak menggunakan arsip-arsip Perancis dari berbagai tempat, juga dengan membandingkan banyak peta-peta yang berhubungan di Hanoi pada waktu itu. Fokus penelitiannya adalah mengenai dampak kolonialisme Perancis terdapat perubahan tata kota di Hanoi.
Kolonialisme Perancis yang terjadi di Hanoi pada sekitar tahun 1897-1902 tersebut diakui atau tidak memang membawa dampak yang cukup besar pada tata kota di Hanoi. Pada waktu itu pemerintah kolonial Perancis merencanakan sebuah tata kota yang cukup rapi dengan menempatkan wilayah kota dan pemerintahan pada suatu area. Wilayah inilah yang nantinya berdiri banyak bangunan megah bergaya Perancis-Eropa yang dikhususkan untuk masyarakat Barat yang tinggal di Hanoi. Inilah yang disebut oleh pemerintah kolonial pada waktu itu sebagai bentuk modernitas. Tentu saja berdirinya banyak bangunan megah tersebut terlihat sangat kontras dengan kehidupan penduduk pribumi yang hidup di kawasan kumuh. Wilayah pemukiman warga Eropa tersebut juga dilengkapi dengan saluran pembuangan air. Namun, masalah kemudian timbul karena simbol modernitas yang disebut saluran pembuangan tersebut. Tikus-tikus mulai berkembang-biak dan segera menjadi sebuah masalah serius bagi perkotaan modern tersebut. Kebijakan untuk memburu tikus-tikus yang seperti tidak habis tersebut. Masalah perkotaan di Hanoi tidak hanya berhenti di situ saja. Masalah kesehatan pun menjadi masalah yang cukup serius pada masa tersebut. Di mana, tentu saja masalah tikus-tikus tadi juga menjadi suatu pemicu timbulnya masalah kesehatan yang berhubungan dengan kebersihan.
Kemudian dijelaskan pula mengenai peran gambar-gambar karikatur yang juga berkembang pada masa itu sebagai kritik sosial juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah. Di mana melalui gambar-gambar tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat pada masa itu maupun kebijakan apa yang berlaku pada masa tersebut. Selain itu, ada pula yang saya sebut sebagai sebuah kejanggalan di mana gambar-gambar kepala para korban (para penduduk pribumi) yang dieksekusi maupun gambar-gambar pengeksekusian kemudian dijadiin sebuah  kartu pos yang cukup dinikmati pada masa tersebut. Hal ini, secara tidak langsung menunjukkan adanya sadisme yang berkembang pada masa itu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar