Halaman

Senin, 07 Januari 2013

Pandangan Singkat The Role of Structural Organisation and Myth in Javanese Historiography Penulis: Anthony H. Johns


Oleh 
Haris Zaky Mubarak
S2 Ilmu Sejarah UGM
            Pokok pikiran awal yang diajukan oleh Anthony  H Johns dalam artikelnya ini ialah menyangkut keberadaan sumber sejarah dari tulisan Jawa dan Melayu yang menjadi dasar dalam menerangkan Indonesia masa lalu yang menurut Anthony H Johns sulit untuk dievaluasi. Gambaran itu dapat dilihat dari pertanyaan hipotesis Anthony H Johns yang dipaparkannya dalam paragraf, “ The questions that must at once be faced concern the value of these semi-historical exordia. Are they of any help in enabling us to discover facts of which we were ignorant? Do they contribute anything to our appreciation of facts discoverable from other sources? Do they contribute to our understanding of the nature and function of the political institutions under the aegis of which they were written? Do they tell us anything of the Malayo-Javanese concept of the nature of a ruler and in what terms his legitimation could be assured? And, finally, is the distinction between these Malay and Javanese works one of kind, or only of degree?” (h.92).
            Argumen, data dan ide-ide dari  Anthony H Johns dalam artikel ini cenderung lebih melihat historiografi pada faktor-faktor budaya yang mendefinisikan dan menginformasikan sumber sejarah yang berangkat dari struktur karya Jawa dan Melayu dengan pemeriksaan yang lebih rinci dari contoh karya Jawa dan Melayu yakni Babad Tanah Jawi dan Pararaton. Anthony H Johns menunjukkan contoh historiografi tradisional untuk menerangkan bahwa karya historiografi seperti itu kuat dalam hal geneologi tetapi lemah dalam hal kronologi dan detail biografis, karena lebih memberi aksentuasi pada gaya bercerita,anekdot dan nilai sakral dominasi konsiderasi kosmologis dan astrologis.

Pendekatan atau metodologi yang digunakan Anthony H Johns dalam artikel masih terlihat menggunakan  pendekatan  verstehen yakni dengan kemampuan memahami dari dalam untuk selanjutnya diletakkan sebagai perkenalan awal dengan memberikan filsafat analitis dan menyatukan realitas dengan logika. Pendekatan seperti ini biasanya memberikan pesan kultural bahwa penulisan  seperti ini merupakan usaha untuk memahami realitas kesejarahan pada zaman itu,.  
           Relevansi tulisan Anthony H Johns bila dihubungkan dengan konteks situasi yang berkembang sekarang adalah masih besarnya minat dari sejarawan untuk menelusuri karya historiografi tradisional karena masih besarnya penggunaan tradisi lokal dalam bentuk lisan yang dinarasikan seiring dengan perkembangan bahasa dari waktu ke waktu. Cerita dinarasikan dengan mencampurkan unsur-unsur fiksi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan unsur-unsur kebenaran yang meninggalkan jejak nyata. Seperti deskripsi tentang sebuah kebesaran kerajaan di masa lalu, mitos yang mencampurkan unsur fiksi dan fakta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ceritanya.

            Mengenai sistematika penulisan, Saya menilai analisis yang disajikan Anthony H Johns ini mengikuti alur cara berpikir layaknya tulisan sebuah pengantar historiografi, tulisan disajikan dalam bahasa eksplanasi dan contoh sumber yang relevan dengan pemahaman umum  historiografi Indonesia. Ia memberikan gambaran terhadap historiografi tradisional dengan merujuk pada contoh Babad Tanah Jawi dan Pararaton. Ini merupakan bagian paling banyak dijelaskan dari isi tulisannya.

            Adapun  kritik yang Saya berikan dalam review artikel Anthony H Johns sebagai kekurangan kecil dari artikel ini ialah tidak adanya ketegasan (kesimpulan secara komprehensif dari banyaknya pertanyaan hipotesis). Anthony H Johns masih memberikan kesimpulan umum dan belum menjawab secara jelas hipotesisnya. Ia belum memberikan kesimpulan khusus yang rekomendatif untuk menjadi panduan (pegangan) bagi para peneliti sejarah ataupun pembaca tulisan ini. Perdebatan antara fakta dan fiksi masih terdistorsi karena Anthony H Johns masih menyerahkan penentuan sikap itu untuk dipilih oleh pembaca tulisannya dan bukan dari rekomendasinya. Ia tidak memberikan pilihan terbaiknya dalam menilai benar atau tidaknya suatu peristiwa sebagai bukti empiris supaya lebih “pas” dalam sejarah. Namun demikian, penilaian Saya secara keseluruhan dalam perspektif sebuah pengantar dari pembelajaran historiografi tradisional Indonesia, artikel Anthony H Johns ini cukup mewakili pikiran pembuka sebelum lebih detai memahami eksplanasi atau klasifikasi dari perkembangan historiografi Indonesia berikutnya. Akhir kata, artikel The Role of Structural Organisation and Myth in Javanese Historiography Anthony H. Johns menarik untuk dibaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar