TUGAS
HISTORIOGRAFI
NAMA :
Rohmat Pujiono
NIM :
340312
MEMBANDINGKAN
KATA PENGANTAR TENTANG PENULISAN SEJARAH NASIOANAL INDONESIA
Perlukah
sejarah nasional bagi suatu Negara? Apakah perlunya sejarah nasional bagi suatu
Negara dan apakah ada kepentingan dibalik itu semua? Perbandingan dalam kata
pengantar mengenai kedua buku tersebut memberikan ulasan mengenai seperti apa
perlunya panulisan sejarah nasional Indonesia. Disini sejarah nasional
mempunyai fungsi sangat penting, ialah memperkuat dan memelihara kesatuan
nasional lewat kesadaran nasional, hal mana tidak dapat berkembang tanpa
pengetahuan sejarah nasionalnya. Bagi saya perlu adanya penulisan sejarah
nasional Indonesia karena itu bisa menjadikan bangsa ini melihat bagaimana
proses historis bangsa ini terbentuk. Banyak Negara dan bahkan semua Negara di
dunia ini perlu adanya buku sejarah nasional untuk menunjukan bahwa Negara itu
memiliki historis yang menjadinya alat legitimasi. Tanpa terkecuali Negara
Indonesia juga membutuhkan sejarah nasional sebagai alat untuk mengukuhkan
bangsa ini. Menjadi penting disini
karena pembahsan ini memberikan pemahaman kita mengenai pentingnya adanya
sejarah nasional Indonesia. Tetapi dibalik itu ada sesuatu yang harus kita
ketahui sebagai sejarawan bahwa dalam penulisan sejarah nasional penuh dengan
resiko. Resiko dimana penulis bisa menjadi sasaran tembak, mungkin yang perlu
diketahui yaitu kita harus menempatkan posisi kita ada dimana dan harus
dijelaskan dengan detail, sehingga ini meminimalisir resiko yang ada. Sejarah
nasional yang ada banyak dimanfaatkan oleh elit pemerintahan sehingga harus
hati-hati dan berusaha untuk bertanggung jawab dengan karya penulisanya. Banyak
yang mengusulkan penulisan sejarah nasional karena memiliki kepentingan
tertentu sehingga kadang profesi sejarawan menjadi obyek yang bisa
dimanfaatkan. Hal ini penting dalam historiografi terutama historiografi
Indonesia yang mana masih banyak terpengaruh ideology dan masih terjebak dalam
Indonesiasentris.
Kata
pengantar dalam bukunya Sartono kartodirjo memberikan ulasan yang lebih tajam
mengenai suatu rekonstruksi bagaimana kehidupan bangsa Indonesia yang mengalami
perkembangan melalui proses sejarah. Dalam bukunya juga yang akan ditulis
mengenai sejarah total atau menyeluruh yang memandang perkembangan masyarakat
Indonesia sebagai satu kesatuan. Konsep kesatuan ini sebagai bagian hakiki dari
konsep sejarah total juga hendak menjauhkan salah pengertian, ialah seolah-oleh
sejarah Indonesia yang menyeluruh adalah jumlah dari semua sejarah lokal dan
regional. Suatu kumpulan dari sejarah seperti itu bukanlah sejarah yang
merupakan kesatuan. Pertanyaan yang langsung muncul ialah kriteria apakah yang
digunakan ataupun konsep-konsep dasar apakah yang dapat memberikan kerangka
bagi penulisan sejarah yang menyeluruh itu? Menjadi hal yang perlu diperhatikan
disini yaitu adanya penulisan sejarah
nasional yang sebenarnya akumulasi dari sejarah lokal dan regional. Dari
perpaduan tersebut menjadikan kesatuan yang menjadikan kumpulan dan jadi
sejarah nasional. Yang menarik disini yaitu perpaduan itu menunjukan keatuan
yang akan menghasilkan sejarah nasional. Boleh dibilang sejarah Indonesia
sesungguhnya dapat dipandang sebagai proses perkembangan yang secara lambat
alun dan berlanjut mewujudkan integrasi sejak zaman prasejarah sampai masa kini
yang akhirnya mengahsilkan bentuk integrasi seperti terwujud pada kesatuan
nasional dewasa ini.
Maka
dari semua itu konsep integrasi adalah konsep kunci untuk memahami sejarah
Indonesia sebagai sejarah total. Penulisan sejarah sepanjang masa tidak
terlepas dari suatu proses mitologisasi, membuat cerita sebagai mitos yang
bertolak dari kepercayaan bahwa apa apa yang dikonstruksi sebagai uraian adalah
realitas dalam arti obyektif. Disini ditemukan konsep yang dapat dipakai
sebagai paradigma untuk menerangkan sejarah Indonesia sebagai proses integrasi
progresif dan disini ditemukan tolok ukur untuk menentukan seberapa jauh ada
relevansi antara sejarah local dan sejarah Indonesia senagai sejarah umum yang
meliputi “unit nasional”. Dalam pandangan Ricklefs perlu adanya buku teks
sejarah yang bisa menjadikan referensi bagi para mahasiswa yang ingin mengkaji
sejarah Indonesia. Beliau juga mengatakan dalam buku ini mengutamakan sejarah
Jawa lebih besar daripada yang mungkin dianggap sepantasnya. Dan disini ada
empat alasan yaitu jawa lebih banyak dikaji daripada pulau lain, penduduknya
mewakili lebih dari separuh penduduk Indonesia, pusat kebanyakan sejarah
politik, dan jawa menjadi pusat penelitian oleh Ricklefs. Sejarah nasional yang
ada banyak dimanfaatkan oleh elit pemerintahan sehingga harus hati-hati dan
berusaha untuk bertanggung jawab dengan karya penulisanya. Banyak yang
mengusulkan penulisan sejarah nasional karena memiliki kepentingan tertentu
sehingga kadang profesi sejarawan menjadi obyek yang bisa dimanfaatkan. Hal ini
penting dalam historiografi terutama historiografi Indonesia yang mana masih
banyak terpengaruh ideology dan masih terjebak dalam Indonesiasentris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar