Halaman

Jumat, 11 Januari 2013

Beberapa aspek peradilan agama islam di kesultanan pontianak tahun 1880-an


TUGAS
HISTORIOGRAFI
Oleh   : Rohmat Pujiono
NIM     : 340312

review
Beberapa aspek peradilan agama islam di kesultanan pontianak tahun 1880-an

Henri Chambert Loir sebagai orang yang menulis buku ini memberikan banyak gambaran mengenai historiografi melayu yang banyak dituangkan dalam naskah, syair dan lainnya. Bukunya yang berjudul sultan, pahlawan dan hakim berisi beberapa bab yang mengulas mengenai kajian historiografi melayu. Disini saya akan mengulas bab mengenai beberapa aspek peradilan agama islam di kesultanan pontianak tahun 1880-an. Banyak hal yang akan diketahui mengenai bab tersebut karena ulasan yang mengacu pada teks-teks melayu. Peneliti berkebangsaan Prancis itu menjadikan surat dakwaan yang tertera  sebagai salah satu karangan dalam buku Sultan, Pahlawan dan Hakim. Beberapa surat dakwaan merupakan salah satu dari 185 folio dokumen yang semuanya berisi dakwaan kepada Makamah Agama di bawah Kesultanan Pontianak.
Masalah yang bayak di singgung dalam peradilan di Pontianak ini mengenai perceraian dan masalah KDRT. Pada zaman sekarang peradilan yang ada di pontianak dapat digunakan untuk referensi dalam peradilan sekarang. Tulisan ini menurut saya memberikan data yang menarik ternyata jauh sebelum negeri ini heboh dengan masalah kekerasan dalam rumah tangga, di Pontianak kasus KDRT sudah menjadi perhatian penguasa setempat. Surat-surat dakwaan itu dibuat ketika Pontianak diperintah oleh Sultan Syarif Yusuf bin Sultan Syarif Hamid (1872-1895). Bagi orang awam yang ingin melakukan penelitian dengan naskah-naskah yang ada di peradilan pontianak itu akan menjadi masalah tersendiri karena keterbatasan penguasaan bahasa melayu. Memang cukup sulit dalam memahami teks-teks melayu, sehingga henri banyak memberikan sumbangan besar terhadap historiografi melayu yang bisa menjadi acuan bagi orang awan. Sejarawan sebisa mungkin mengerti akan isi dari teks-teks melayu yang ada karena akan menjadi referensi yang berarti bagi penelitian.
Dari beberapa dakwaan yang tertuang dalam tulisan Henri chambert loir banyak mempermasalahkan kasus wanita. Seperti banyak permasalahan kasus perkawinan yang mana pihak perempuan  menggugat cerai kepada suaminya. Dalam perkara gugatan cerai Henri menemukan dua kasus menarik, pertama ada yang diusir suaminya atas dasar kecemburuan, yang kedua dipukuli oleh suaminya. Dalam kasus KDRT ini makamah ternyata menemukan bahwa si suami gila. Kedua kasus gugatan cerai itu dikabulkan pengadilan. Masalah ini menunjukan bahwa kasus yang ada di dalam teks-teks cukup memeberikan informasi yang baik bagi sejarawan akan meneliti teks-teks melayu.
Data yang ditemukan Henri lainnya yang menarik dikabulkannya gugatan seorang perempuan bernama Syarifah Khadijah yang menggugat makamah karena menahan haknya atas rumah yang diwariskan kepadanya oleh neneknya. Masih berkaitan dengan kasus warisan, makamah menolak tuntutan seorang laki-laki yang menuntut warisan saudara laki-lakinya berupa kebun. Banyak permasalahan Ternyata pengadilan menemukan saudaranya yang meninggal itu punya soerang cucu. Isi dari bab ini akan sangat berarti dalam perkembangan mengenai kajian teks-teks melayu yang mudah dipahami setelah ditafsirkan oleh Henri chambert loir bahkan berguna bagi historiografi melayu. Apa yang kita dapatkan dari hasil tafsiran Henri akan mendorong kita memahami peradilan yang lebih baik karena kita melihat beberapa aspek peradilan yang ada di pontianak. Referensi ini akan memberikan sumbangan yang berarti bagi sejarawan yang terutama akan mengkaji masalah melayu atau teks-teks melayu.
                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar