TUGAS
HISTORIOGRAFI
Oleh : Rohmat Pujiono
NIM : 340312
review
Beberapa aspek peradilan agama islam di kesultanan pontianak tahun 1880-an
Henri Chambert Loir sebagai orang yang menulis buku ini
memberikan banyak gambaran mengenai historiografi melayu yang banyak dituangkan
dalam naskah, syair dan lainnya. Bukunya yang berjudul sultan, pahlawan dan
hakim berisi beberapa bab yang mengulas mengenai kajian historiografi melayu.
Disini saya akan mengulas bab mengenai beberapa aspek peradilan agama islam di
kesultanan pontianak tahun 1880-an. Banyak hal yang akan diketahui mengenai bab
tersebut karena ulasan yang mengacu pada teks-teks melayu. Peneliti
berkebangsaan Prancis itu menjadikan surat dakwaan yang tertera sebagai salah satu karangan dalam buku Sultan, Pahlawan dan Hakim. Beberapa
surat dakwaan merupakan salah satu dari 185 folio dokumen yang semuanya berisi
dakwaan kepada Makamah Agama di bawah Kesultanan Pontianak.
Masalah yang bayak di singgung dalam peradilan di
Pontianak ini mengenai perceraian dan masalah KDRT. Pada zaman sekarang
peradilan yang ada di pontianak dapat digunakan untuk referensi dalam peradilan
sekarang. Tulisan ini menurut saya memberikan data yang menarik ternyata jauh
sebelum negeri ini heboh dengan masalah kekerasan dalam rumah tangga, di
Pontianak kasus KDRT sudah menjadi perhatian penguasa setempat. Surat-surat
dakwaan itu dibuat ketika Pontianak diperintah oleh Sultan Syarif Yusuf bin
Sultan Syarif Hamid (1872-1895). Bagi orang awam yang ingin melakukan
penelitian dengan naskah-naskah yang ada di peradilan pontianak itu akan
menjadi masalah tersendiri karena keterbatasan penguasaan bahasa melayu. Memang
cukup sulit dalam memahami teks-teks melayu, sehingga henri banyak memberikan
sumbangan besar terhadap historiografi melayu yang bisa menjadi acuan bagi
orang awan. Sejarawan sebisa mungkin mengerti akan isi dari teks-teks melayu
yang ada karena akan menjadi referensi yang berarti bagi penelitian.
Dari beberapa dakwaan yang tertuang dalam tulisan Henri
chambert loir banyak mempermasalahkan kasus wanita. Seperti banyak permasalahan
kasus perkawinan yang mana pihak perempuan menggugat cerai kepada suaminya. Dalam perkara
gugatan cerai Henri menemukan dua kasus menarik, pertama ada yang diusir
suaminya atas dasar kecemburuan, yang kedua dipukuli oleh suaminya. Dalam kasus
KDRT ini makamah ternyata menemukan bahwa si suami gila. Kedua kasus gugatan
cerai itu dikabulkan pengadilan. Masalah ini menunjukan bahwa kasus yang ada di
dalam teks-teks cukup memeberikan informasi yang baik bagi sejarawan akan
meneliti teks-teks melayu.
Data yang ditemukan Henri lainnya yang menarik
dikabulkannya gugatan seorang perempuan bernama Syarifah Khadijah yang menggugat
makamah karena menahan haknya atas rumah yang diwariskan kepadanya oleh
neneknya. Masih berkaitan dengan kasus warisan, makamah menolak tuntutan
seorang laki-laki yang menuntut warisan saudara laki-lakinya berupa kebun. Banyak
permasalahan Ternyata pengadilan menemukan saudaranya yang meninggal itu punya
soerang cucu. Isi dari bab ini akan sangat berarti dalam perkembangan mengenai
kajian teks-teks melayu yang mudah dipahami setelah ditafsirkan oleh Henri
chambert loir bahkan berguna bagi historiografi melayu. Apa yang kita dapatkan
dari hasil tafsiran Henri akan mendorong kita memahami peradilan yang lebih
baik karena kita melihat beberapa aspek peradilan yang ada di pontianak.
Referensi ini akan memberikan sumbangan yang berarti bagi sejarawan yang
terutama akan mengkaji masalah melayu atau teks-teks melayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar