Halaman

Kamis, 25 Oktober 2012

Mahan dan Sejarah Kepulauan Indonesia


Nama                         : Septi Utami
No. Mahasiswa        : 12/339799/PSA/3754
Mahan dan Sejarah Kepulauan Indonesia
            Laut merupakan kekuatan besar yang tersembunyi, dan dapat menjadi seorang penguasa besar jika dia tahu cara mempergunakan kekuatan laut itu sebagai sebuah sumber kekuatan baru. Pada dasarnya sebuah negara maritim yang dapat mempergunakan laut sebagai sumber kekuatan akan menjadi sebuah penguasa di darat. Hal inilah yang ingin disampaikan Alfred Thayer Mahan dalam bukunya yang berjudul The Influence of Sea Power upon History 1660-1783. Awalnya pembahasan Mahan berfokus tentang Inggris yang merupakan negara kelautan dapat menjadi sebuah negara besar selanjutnya diimplementasikan terhadap Amerika yang saat itu negaranya belum maju, karena tidak menggunakan laut sebagai sumber kekuatan. Mahan mengungkapkan beberapa unsur yang menentukan sebuah negara dapat berkembang menjadi kekuatan laut, (1) keadaan geografis, dimana Mahan mengungkap bahwa gografi Inggris lebih memungkinkan adanya sebuah kekuatan laut dibandingkan Perancis dan Belanda yang berfokus dengan kekuatan daratnya. (2) Bentuk tanah dan pantai, yang salah satu sumber dimana terjadinya suatu kekuatan dapat menggantungkan jika keadaan tanahnya baik, akan tetapi hal ini tidak terjadi pada Inggris yang mengharuskan negeri ini untuk mencari tanah yang baik untuk membangkitkan sistem kelautan. (3) Luas wilayah, yang merupakan suatu titik konsentrasi dimana banyaknya minat masyarakat yang berkeinginan turun ke laut.
            Selanjutnya pembahasan unsur yang ke (4) jumlah penduduk, berarti dilihat dari segi dalam mata pencaharian yang mengandalkan laut sebagai sumber utama. (5) Karakter penduduk, nantinya merupakan unsur utama dimana banyak minat penduduk untuk mencari kehidupan diseberang laut guna memenuhi kebutuhan hidup. (6) Sifat pemerintah termasuk lembaga-lembaga nasional, berkaitan dengan pusat pemerintahan dapat memegang kendali atas keberlangsungan sebuah kekuatan laut yang besar. Pemerintah dalam hal ini mencakup tentang pandangan akan menggunakan laut sebagai sarana untuk melakukan perdagangan yang besar sehingga dapat mempertahankan keunggulannya di lautan.
            Hal-hal yang diungkapkan Mahan merupakan teori pembangun untuk Amerika, namun ini pula digunakan oleh Verhoeven untuk melihat segi-segi yang berkaitan dengan adanya V.O.C di daerah Asia Tenggara tepatnya, Indonesia saat ini. van Leur mencoba memahami tulisan Verhoeven dalam meneliti negara maritim sebagai alat yang digunakan V.O.C guna membangun kekuatan lautnya. van Leur yang melihat bahwa Verhoeven menjelaskan lebih lanjut bahwa maritim awalnya sebagai alat untuk membangun kekuatan dalam melawan Portugis dan Spanyol yang saat itu sudah dahulu terbentuk sebagai sebuah kekuatan telah berubah. Disini pula dijelaskan van Leur bahwa kekuatan bukan juga untuk melawan Spanyol dan Portugis serta mendepak Inggris saja melainkan sebagai penakhluk guna membangun pemerintahan nya di negara Kumpeni ini. Hal ini dibuktikan van Leur dalam tulisannya yang mengandung tentang adanya keinginan melakukan penakhlukan pada kerajaan-kerajaan, serta sistem kepemerintahan di Kumpeni. Akan tetapi disini van Leur melakukan sebuah penyangkalan akan tulisan Verhoeven yang mengatakan bahwa ini tidak berujung, yang dimaksudkan bahwa V.O.C sebagai bentukan Belanda sejak awal sudah memulai perlawanan terhadap Spanyol, Portugis serta Inggris. Hal ini memang diakui van Leur terhadap penguasaan atas Kumpeni sebagai pertahanan dalam negara Belanda dimana dibangunnya sebuah penguhubung daerah ini dengan pusatnya di Belanda tetap berpegang.
            Atas tulisan van Leur itu terdapat kritikan dari Verhoeven yang menyatakan tidak adanya tulisan yang dikatakan van Leur terhadap karyanya. Verhoeven mengungkapkan bahwa dia tidak banyak menyinggung nama Mahan dalam tulisannya, namun Verhoeven hanya menggunakannya sekali dalam menjelaskan tentang suatu kekuatan laut. Hal ini berlanjut juga pada kritik Verhoeven yang menyatakan bahwa van Leur terlalu terpukau tentang teori Mahan dan mengkaitkan pada karyanya. Selanjutnya adapula kritik tentang Verhoeven tentang perkembangan teori Mahan sendiri dengan keterkaitan akan negara Kumpeni sebagai penjelasan dari van Leur.
            Artikel ini menjelaskan tentang adanya perdebatan antara van Leur dan Verhoeven tentang asal muasal teori Mahan serta penempatannya pada negara Kumpeni. Akan tetapi, bila merajuk pada teori Mahan saya melihat bahwa harusnya fokus yang diberikan adalah Belanda sebagai negara yang ingin adanya kekuatan dari laut mengambil alih sebuah kekuatan berbeda dari sebrang. Pengungkapan asal memang diperbicarakan dalam masalah ini, tapi titik fokus akan Mahan, Belanda, dan Kumpeni sebagai sasaran belumlah terlihat jelas. Akan tetapi, yang muncul hanyalah perdebatan tentang argumen masing-masing terhadap penyangkalan yang terkandung secara implisit. Oleh sebab itu, tulisan dari van Leur ataupun sanggahan dari Verhoeven belum melihat titik kejalasan akan keterangan yang tepat dalam judul ini. Tidak ada kejelasan tentang Indonesia yang dijadikan alat perang oleh Belanda melalui segi seperti apa?, atau tidak ada kejelanjutan tentang perdebatan teori Mahan serta keterkaitan dengan pencapaian dari Belanda yang ingin adanya kekuatan laut di Indonesia?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar