NAMA :
HANIF RISA MUSTAFA
NIM : 12/338345/PSA/07221
MAKUL : HISTIRIOGRAFI
Riview
buku: Textual Empires; A Reading Of Early British Histories Of Southeast Asia
Bab
Tiga
Seks, Ras dan Kontrak
Seks, Ras dan Kontrak
Terungkap sebuah kontradiksi ekonomi yang
ditemukan dalam teks-teks Marsden, Symes, Raffles,
Crawfurd dan Anderson. Sebagai duta
perdangan, mereka menggambarkan diri sebagai pencari bahan baku untuk
industry-industri di Inggris. Mereka sebagai administrator, secara bersamaan mempromosikan kepentingan kedua negara, yaitu Asia Tenggara dan Inggris. Ekonomi liberal
yang sedang dikembangkan kala itu giat yang mencari keamanan terhadap
barang pribadi dan diatur dalam kontrak. Pemikiran individu tentang teori ekonomi tidak berlaku khusus untuk
jenis kelamin, ras atau kelas tetapi lebih kedalam peraturan prinsip-prinsip
yang tetap dan kekal tentang karakter manusia dan persekutuan dagang.
Bagaimanapun tulisan mereka, antara gender dan ras sering berkaitan dengan
perjanjian universal dan teori ekonomi umum.
Pada abad kedelapanbelas terdapat transformasi
dari sejarah ke ekonomi. Adam Smith merupakan pencipta terkaan sejarah,
pemanfaatan teori perkembangan, penjelasan dan prediksi kekuatan dengan buruh.
Beberapa dugaan sejarah ditulis untuk menjelaskan keaslian teori ekonomi dasar/pokok,
dalam perjanjian. Pada perjanjian antar individu dan kelompok dan kewajiban
proses pertukaran ini diserahkan sebagai kontrak.dugaan sejarah mengenai
kontrak social sebagai penyerahan terhadap kebebasan pribumi dalam pertukaran
perlindungan dan sejenisnya.. perjanjian perusahaan east indian dan pemerintah
inggris yang dibuat oleh sultan di asia tenggara bisa dilihat sebagai
penyesuaian pola kontrak social klasik. Sultan setuju untuk meninggalkan
kekuasaannya untuk memerintah seperti yang mereka inginkan dan menukar dengan
barang dalam jumlah yang banyak untuk bantuan militer dan perlindungan
inggris.gagasan mengenai perjanjian memberikan suatu ruang gerak pada
kepentingan pribadi. Dengan sebuah kontrak yang tertulis dengan penguasa lokal,
mereka dapat dapat memanfaatkan dan mengambil hasil bumi yang ada untuk
kepentingannya pribadi.
Gagasan tentang manfaat kepentingan pribadi
satu sama lain memberikan gaya baru dalam ekonomi liberal yaitu moralitas. Adam
smith memberikan kiasan tangan-tangan tak terlihat atau tangan-tangan setan. Symes
memperkenalkan kiasan tersebut pada kepentingan pemerintah inggris terhadap
pemerintahan Burma. Dia menyatakan bahwa Burma adalah kepentingan nyata.
Pemerintah Burma merasa curiga dengan perjanjian keuntungan bersama. Sementara
itu dalam teori perjanjian adalah sama. Marsden, Symes,
Raffles, Crawfurd dan Anderson
lebih suka jika penguasa dalam perjanjian menjadi bawahan. Kontrak-kontrak yang
mereka buat menyalahi aturan-aturan yang berlaku. Mereka melakuakn tersebut hanya
untuk kepentingan pribadi dan yang dimanfaatkan adalah penguasa local.
Dalam
rencananya Crawfurd koloni mengusulkan
gagasan kontrak koloni yang saling menguntungkan antara agen bebas dan agen
yang sama. Ini dilakukan untuk hasil kemungkinan jika orang
Eropa untuk bersaing di industri pertambangan dengan Cina dan masyarakat adat Crawfurd terus menguraikan prinsip-prinsip liberalisme sebelum terjadi kesalahpahaman pada mereka. Dalam prinsip yang sama
berbicara tentang kontrak bebas dan sederajat antara ras
dan'inferioritas dari ras berwarna gelap. Crawfurd menyatakan bahwa itu adalah pada
kesetaraan keadilan, kemurahan dan seluruh dalam undang-undang ini bahwa
kemakmuran koloni Eropa di Kepulauan India. Perbedaan warna dan bahasa adalah hambatan besar untuk
perbaikan, kebahagiaan dan peradaban umat manusia. Setiap kelas harus diizinkan untuk masuk dengan
bebas ke dalam kontrak dengan satu sama lain, dan ras hitam tidak boleh
dipandang sebagai anak-anak di bawah perwalian perkebunan, atau kebebalan mereka
akan meningkat dan diabadikan.
Pada kesimpulannya kerajaan adalah sasaran utuk ditawarkannya sistem ekonomi
liberal hanya membawa kemakmuran, namun kebebasan tanpa
batas juga. Tapi
kebebasan itu terbatas pada mereka yang layak itu. Ini merupakan visi utopis, terganggu oleh
pertimbangan jenis kelamin dan ras.
Teks-teks dari Marsden, Symes, Raffles, Crawfurd dan
Anderson berusaha untuk melihat dan menyajikan Asia Tenggara dengan keadaan netral, namun
keterlibatan mereka dalam perusahaan kolonial terungkap dalam tender mereka di Asia Tenggara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar