NAMA :
HANIF RISA MUSTAFA
NIM : 12/338345/PSA/07221
MAKUL :
HISTIRIOGRAFI
Membandingkan sebuah kata
merupakan hal merupakan sebuah hal menarik. Pada dasarnya kedua pengantar merupakan sebuah tulisan
pengantar yang mewakili sebuah karya ilmiah sebelum pada pokok pembahasan. Kata
pengantar dapat memberikan keterangan pada kita bahwa kata pengantar sangat
penting dan diperlukan untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa sebelum memasuki
pada bagian inti tulisan, itu diarahkan kemana tulisan inti pada sebuah karya
ilmiah, sehingga pembaca dapat membatasi dan menginterpretasikan sebuah karya
ilmiah.
Sebuah kata pengantar dari
Sartono Kartodirjo, mengantarkan penjelasan arah dan tujuan karyanya.
Menguraikan mengenai penulisan sejarah Indonesia secara keseluruhan atau total
yang memandang perkembangan masyarakat Indonesia sebagai kesatuan. Penulisan
sejarah Indonesia secara keseluruhan atau total ini dimaksudkan tidak menulis
sejarah keseluruhan yang merangkum semua sejarah local yang ada di Indonesia,
melainkan menuliskan sejarah keseluruhan yang merangkum sejarah Indonesia dalam
proses menjadi suatu integrasi. Ide mengenai integrasi selama ini ialah
memandang bahwa integrasi ini karena pergerakan nasional dan revolusi. Kedua
ide tersebut sudah menjadi mitos, bahwa terintegritasnya bangsa ini karena
pergerakan nasional dan revolusi. Namun jika dipandang secara
Neerlando-sentris, integrasi bangsa Indonesia tidak jauh dari jasa peranan
Belanda sebagai pemersatu, ini sangat bertolak belakang dengan pandangan
orientalisme yang memitoskan pergerakan nasional dan revolusi. Berdasarkan
orientasi integrasi tersebut, Sartono menyebutkan perlu dilacaknya kembali
bagaimana proses integrasi terjadi, pada tingkat teoritis dan mempergunakan
metode kritis-history serta data-data historis. Dalam pengantar karyanya ini,
disebutkan bahwa periodisasi sebagai kerangka atau batasan waktu secara kasar,
ini karena unsur kebudayaan dalam geopolotik Indonesia masih bersifat pluralis
dan heterogen. Sehingga apabila kebudayaan dipandang sebagai faktor proses
integritas maka tidak akan berfungsi secara merata atau ketidakrataan dalam
waktu maupun ruang. Erat hubunganya dengan pandangan sejarah sebagai proses
dialektis antara proses dan struktur, bahwa kejadian silih berganti mewujudkan
proses yang terlepas dari konteks atau landasan strukturnya, seperti kelakuan
manusia sehari-hari tidak terlepas dari dari struktur sosial yang melandasinya.
Sehingga dimaksudkan strukur tersebut merupakan gejala jangka panjang dan
jarang berubah secara mendadak. Berdasar pokok pikiran sebagai kriteria
tersebut dapat diarahkan penulisan sejarah Indonesia sebagai kesatuan sekaligus
sejarah total.
Sedangkan Clifford Geertz dalam pengantar karyanya, memiliki tujuan yang
memfasilitasi mahasiswa untuk melangkah maju ke tingkat kajian yang lebih
tinggi. Dengan memberikan sebuah narasi yang mendasar tentang sejarah Indonesia
sejak tahun ± 1300. Dalam karya Gertz menjelaskan pula secara singkat Majapahit
dan kerajaan pra-Islam (beragama Hindu-Budha) yang meninggalkan banyak khazanah
literature dan artistik yang terus berpengaruh hingga kedatangan islam. Gertz
memandang periode mulai tahun ± 1300 disebut dengan sejarah Indonesia Modern. Terdapat
tiga unsur fundamental. Pertama, unsure kebudayaan dan agama: islamisasi
Indonesia dimulai tahun ± 1300. Kedua, unsure topic: saling pengaruh antara
orang Indonesia dengan orang barat yang dimulai tahun ± 1500. Ketiga, histografi:
sumber-sumber primer yang ditulis dengan bahasa Jawa, Melayu, dan bahasa-bahasa
Eropa. Dalam kata pengantar gertz menyatakan bahwa karyanya mengutamakan bukti
sejaraah secara terperinci. Dalam kayanya ini Gertz memfokuskan pada sejarah
Jawa. Dengan alasan; sejarah jawa banyak dikaji dibandingkan dengan sejarah
pulau-pulau lain, penduduk jawa mewakili lebih dari separuh penduduk Indonesia,
menjadi pusat dari sejarah politik baik kolonial hingga kemerdekaan, karena
adanya unsure pibadi gertz sendiri yang memilih jawa sebagai fokus penelitian.
Dari kedua kata pengantar
tersebut menunjukkan perbedaan secara signifikan yang mana Gertz dalam menulis
sejarah Indonesia hanya diwakilkan pada sosial kultural jawa saja. Sedangkan
Sartono menulis sejarah Indonesia secara keseluruhan dengan acuhan penulisan
proses integrasi bangsa Indonesia. Yang mana jiwa dari tulisan Gertz itu lebih
menekankan pada sebuah akulturasi budaya hingga berpengaruh pada saat datangnya
islam, dan Sartono lebih menekankan pada sejarah Indonesia baru masa pergerakan
nasional dan revolusi. Dalam kata pengantar Gertz ini lebih memfokuskan budaya
saja dibandingkan sosial, administrasi dan politik. Berbeda dengan Sartono yang
membahas sejarah Indonesia secara keseluruhan dipandang dengan sosial politik.
Selain itu Sartono menawarkan pembahasan yang intepretatif, sehingga dapat
menghadapkan pembaca dengan sintesa baru, berbeda dengan Gertz yang menulis
karyanya dengan sebuah narasi terperinci. Dari perbedaan interpretatif dan
narasi terperinci, Sartono selain menjelaskan sejarah Indonesia secara
keseluruhan juga menawarkan sebuah penjelasan dengan pendekatan historiografi,
sehingga pembaca dapat diajak berfikir kembali, sedangkan Gertz hanya
menuliskan secara terperinci tanpa menawarkan sebuah metode. Diantara perbedaan
antara Gertz dan Sartono memiliki kelebihan dan kekurangan, yang mana
kekurangan dan kelebihan saling mengisi diatara satu sama lainnya untuk
menambah khasanah kesejarahan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar