TUGAS
HISTORIOGRAFI
NAMA : Rohmat
Pujiono
NIM : 340312
review
MASALAH UTAMA ILMU SOSIAL DI ASIA :
KRITIK, DIAGNOSIS, DAN RUMUSAN
Penulis disini memberikan gambaran menegenai bagaimana
perkembangan ilmu sosial di Asia yang dipengaruhi oleh barat. Memang banyak
fakta yang menunjukan bahwa perkembangan ilmu sosial di Asia muncul dari bangsa
barat yang menyebarkanya pada masa kolonial. Fakta bahwa sebagian besar ilmu
sosial dan humaniora di masyarakat negara berkembang datang dari barat telah
memunculkan masalah relevansi ilmu-ilmu tersebut bagi kebutuhan dan masalah
dunia ketiga. Orang non-Barat kadang diakui sebagai perintis berbagai disiplin
humaniora, yang tahapan formatifnya berlangsung di barat, dan kemudian
ditanamkan di masyarakat non Barat. Saya berpikir disini bahwa kita sebagai
bangsa asia memang sudah dikuasai dalam bidang ilmu pengetahuan terutama ilmu
sosial oleh bangsa yang dulu pernah menjajah. Saya yakin banyak diantara bangsa
di Asia yang tidak terima dengan keadaan ini dan melakukan perombakan dalam
pengetahuan ilmu sosial seperti halnya negara India yang dengan tegas menolak
adanya ilmu sosial dari pengaruh barat. Tetapi masalahnya apakah kita bisa
langsung menolak mentah-mentah ilmu sosial yang berasal dari barat tersebut dan
menciptakan teori sendiri ilmu sosial tersebut. Ternyata hal tersebut sangat
sulit dihindari bahwa kita masih tergantung dengan teori-teori ilmu sosial dari
pengaruh barat. Ada beberapa cotoh di jalan wilayah non-Barat adalah Ibn
Khaldun seorang ilmuan Arab yang sering disebut sebagai “bapak
Historiografi” dan terkadang dianggap
pendiri sejati sosiologi sebelum Comte.
Penulis disini memaparkan uga bahwa di Asia timur muncul
kesadaran kuat mengenai kekurangcocokan antara teori barat dan realitas Asia
timur. Namun hanya sedikit karya yang berhasil menciptakan mazhab pemikiran
ilmu sosial yang diulayatisasikan, dinasionalisasikan, atau dikhaskan menurut
Asia timur,. Disini yang saya ketahui bahwa ilmu sosial terus didominasi oleh
Barat dan ini pada umumnya sebagian dikarenakan tingginya derajat yang
disematkan pada teori sehingga mengukuhan teori barat kontemporer dan klasik
sebagai pusat peradaban teoretis. Parekh menuturkan dalam buku ini bahwa tak ada masyarakat kontemporer
non-Barat yang berhasil menelorkan teori politik orisinal berlaku juga untuk
bidang dan disiplin ilmu lain. Bahkan masyarakat yang semangat intelektualnya
begitu hidup seperti India secara umum telah gagal mengindiakan ilmu sosial.
Ternyata uraian disini sangat menarik karena kita sudah betul-betul terjajah
dalam ilmu sosial. Apakah betul bangsa di Asia sudah terjajah dalam ilmu sosial
oleh bangsa Barat? Menurut saya kurangnya kreativitas dan orisinilitas banyak
terkait dengan penerapan luas sistem pendidikan dan falsafah Barat dikalangan
bangsa terjajahbaik secara formal maupun mental. Tentu sebagian masalah
disebabkan fakta bahwa ilmu sosial dibanyak wilayah Asia, Afrika, dan Amerika
latin diperkenalkan oleh kekuasaan kolonial dan gagal diulayatisasikan,
didomestikan, atau dinasionalisasikan secara memadai agar lebih relevan.
Di asiaorang-orang Indialah yang yang memimpin gerakan
melawan pengetahuan Eurosentrisme. Pemikir dan reformis India Rammohun Roy merupakan
salah satu sosok yang pertama kali menentang pemikiran Eurosentrisme. Di
Indonesia para ilmuwan kolonial Belandalah yang pertama kali membicarakan
masalah alternatif dalam telaah sejarah Indonesia. Dan baru diikuti oleh orang
Indoensia sendiri. Meskipun gagasan yang Indonesiasentris tetap merupakan
konsep yang kabur dan tampak lebih berhasil dalam konsepsi ketimbang
pelaksanaan dan beberapa catatan mengenai usaha awal masih bisa dikemukakan.
Para ilmuwan sosial di seluruh Asia telah ikut serta mengkritik keadaan ilmu
sosial di masyarakat mereka. Kritik itu mencakup berbagai dimensi tetapi
semuanya dipahami dalam kontek hubungan antara ilmu sosial Asia dan lembaga
ilmu sosial barat. Diskursus alternatif merupakan istilah kolektif yang merujuk
pada beragam usaha yang sering tak saling berkaitan untuk membicarakan masalah
yang dikemukakan dalam kritik terhadap keadaan ilmu sosial di Asia. Denga
melihat pemaparan yang terurai diatas kita bisa melihat bahwasanya ilmu sosial
yang ada di Indonesia juga masih tergantung pada teori Barat, dan sebagai
sejarawan harus mengetahui itu karena penting untuk menjadikan refensi yang
mendukung dalam penelitin karena sejarah perlu ilmu bantu yaitu ilmu sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar