Nama :
Siti Nur Hadisah B. Hari/tgl :
Kamis, 27 Desember 2012
No. Mhs :
12/340216/PSA/7401 Dosen Pengampu : Dr.
Sri Margana
Mata Kuliah :
Historiografi
Dalam stadium general sebelum mengenai
Vietnam diawali dengan pembicaraan mengenai alasan dan motivasi dalam
mengetahui keadaan di Singapura. Pembicaraan awalnya juga sedikit menyinggung
mengenai kepemimpinan Soekarno. Selain itu, memaparkan tentang subjektivitas,
praktis dan pemikiran. Namun, lebih lanjut akan membahas mengenai kolonial
Vietnam yang dipaparkan oleh Michael G.Vann.
Topik dalam penelitian tersebut lebih
pada transformasi kolonial dalam sebuah kota, yangmana memperlihatkan beberapa
pendekatan tradisional (traditional approaches) yakni sejarah urban dan
sosial historis, serta sumber
tradisional (traditional sources) yakni yang terdiri dari government
record, city plans, dan memoirs of architecture. Selain itu, G. Vann
memperlihatkan perbedaan dalam kepadatan populasi, tetapi kehidupan sehari-hari
pada sebuah kota penuh dengan persimpangan dan pertemuan dua garis atau
persilangan dua garis. Sehingga dapat membaca suatu realitas kehidupan
sehari-hari dalam kota kolonial.
Dalam hal ini juga membahas mengenai
sosial tradisonal dan sejarah urban yang sedikit dapat membosankan. Deskripsi
mengenai hal ini berasal dari kebudayaan antropologi, sejarah kebudayaan
“mentalite”, sumber daya material yang kreatif dan mikro histori. Hal ini
dikarenakan untuk lebih memudahkan para audience untuk menjelaskan bagaimana
suatu sejarah menjelaskan tentang sesuatu yang spesifik di suatu wilayah, yakni
Honai. Honai dalam pembahasan ini lebih memperlihatkan simbol modernitas,
ketidaksamaan ras, kegagalan dari proyek kolonial, dan juga menemukan sebuah catatan/dokumen tentang sesuatu hal atau seseorang.
Selanjutnya mengenai tentang sejarah mikro yang
terkait dengan kurangnya kesehatan orang-orang Hanoi yang terlihat sangat jelas
dalam hal kesenjangan kesehatan, pembunuhan besar-besaran, isu-isu tentang
buruh, dan tikus bagi petani, yang kemudian dipublikasikan dalam sebuah jurnal
akademik. Hal ini dapat dikatakan sebagai sesuatu yang sangat menarik untuk
dikaji yang awalnya tidak pernah terlihat dan kemudian terlihat begitu jelas
dan terang.
Selain itu, juga mengenai sumber yang terlihat dari
gambar-gambar kartun dalam surat kabar lokal, exotis dan erotisnya masyarakat
Hanoi, pemetakkan kekuasaan (kekuatan) dan kebudayaan kolonial. Sumber yang
berasal dari gambar-gambar kartun dari surat kabar lokal tidak dapat dijadikan
sumber secara langsung, tetapi hal ini dapat memberikan gambaran mengenai
bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Hanoi. Gambar-gambar inilah yang
merupakan ekspresi kebebasan dalam menjelaskan sesuatu yang sebenarnya terjadi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
dalam stadium general yang diadakan memberiakan suatu gambaran baru dalam
menggunakan sumber sejarah, yakni dengan gambar-gambar kartun dari surat kabar
lokal. Dalam hal ini, tentu sumber seperti ini sangat unik, meskipun tidak
biasa digunakan tetapi mampu memberikan gambaran secara umum mengenai kehidupan
masyarakat Honai. Hal inilah yang menurut penulis dapat memberikan suatu
gambaran baru mengenai fenomena yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar