Nama : Septi Utami
No.MHS : 12/339799/7354
Tugas Review
“The Role Structure Organisation and Myth in Javanese
Historiography”
Historiografi
tradisional merupakan salah satu kekayaan dalam perkembangan sejarah Indonesia.
Historiografi tradisional ini banyak dihiasi tentang kisah-kisah pada masa
kerajaan-kerajaan. Meskipun banyak pertentangan mengenai isi dari historiografi
ini karena sebagaimana diketahui bahwa penulisan historiografi pada masa ini
cenderung raja sentris dan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kerajaan
tersebut. Pada hakekatnya penulisan pada masa ini dimaksudkan hanya untuk
memberikan pujian kepada raja yang telah memberikan kesejahteraan pada
rakyatnya. Selain itu, dapat dimaksudkan juga untuk melegitimasi kekuasaan raja
terhadap daerah kekuasaannya. Hal ini dapat dilihat pada artikel Anthony H.
Johns yang berjudul The Role of Stuctural Organisation and Myth in Javanese
Historioraphy yang mengkaji dua naskah tentang cerita masa lalu Jawa. Johns
menceritakan tentang naskah Pararaton dan Babad Tanah Jawi. Pada naskah
Pararaton Johns mencoba menceritakan tentang pencitraan yang dibuat oleh Ken Angrok
sebagai pendiri Kerajaan Singasari. Hal yang sama juga diceritakan pada Babad
Tanah Jawi yang bercerita tentang pencitraan Sultan Agung. Bagian awal naskah
banyak terdapat unsur fiksi yang bertuliskan bahwa para raja tersebut merupakan
titisan dari dewa ataupun seorang penguasa yang terkenal pada jamannya. Adanya
percampuran fiksi dan realita pada naskah tersebut namun Johns menyimpulkan
bahwa keduanya dapat dipisahkan untuk memperoleh fakta sejarah yang dapat
dijadikan sebagai sumber dalam memahami sejarah Jawa.
Mitos dapat digunakan sebagai alat untuk mencari
asal-usul, yang dalam hal ini dapat diartikan guna memperjelas seorang
penguasa. Sebagaimana yang diketahui bahwa asal-usul sangat berguna untuk
seseorang yang ingin melakukan kontrol dan memanipulasi sesuatu sesuai
kehendaknya. Pembentukan kekuasaan melalui asal-usul keturunan merupakan
gambaran penting dalam kisah kekuasaan di Jawa. Seperti dalam kisah Pararaton,
perjalanan hidup Ken Angrok menjadi bagian guna membangun pencitraannya sebagai
seorang penguasa. Pencitraan Sultan Agung dalam Babad Tanah Jawi mengkisahkan
kehidupannya yang terlahir dari keturunan Senapati. Johns dalam artikelnya
mengungkapkan perbedaan dalam pencitraan keduanya. Babad Tanah Jawi
menggambarkan bahwa terdapat hubungan darah antara Sultan Agung dan Senapati.
Perbedaan terlihat pada penggambaran tentang kisah perjalanan Ken Angrok dalam
memperebutkan kekuasan yang memperlihatkan tentang kisah buruk dari perjalanan Ken
Angrok.
Dari artikel Anthony H. Johns unsur mitos tidak dapat
dipisahkan dalam pendirian sebuah kerajaan. Mitos dapat diartikan sebagai alat
penertiban sosial. Pujangga merupakan seorang yang menyampaikan mitos itu
sehingga dapat memperkuat kedudukan penguasa. Karya historiografi tradisional
ini tidak dapat diabaikan sebagai suatu sumber, akan tetapi perlu pengetahuan
dalam membedakan mitos tersebut terhadap fakta sehingga diperlukan adanya
kritik terhadap naskah tersebut sebagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar