339987
Melahap Teks: piring-piring Inggris
Berhiaskan Sajak-sajak Melayu
Ada
dua jenis piring Inggris, yakni piring makan biasa (bisa besar atau kecil) dan
piring sup yang berbentuk cekung. Semuanya memuat pantun di tepi (yang
mengungkapkan nama pembuat pring) dan syair di tengah. Hal tersebut tentu
berguna sekali untuk sarana promosi dan menciptakan brand image. Hanya ada empat pantun yang berbeda, yaitu sebagai
berikut:
1.
Yang membuat nama Adam, wakilnya Tolson
di Betawi, syair dan pantun banyaklah ragam, janganlah Tuan kikir membeli
2.
Suka makan di piring ini, Suatu diambil
dengan jangkanya, Kalau suka membeli piring begini, Anderson Tolson oleh yang
punya.
3.
Barang di mana terpakai piring, Piring
Tolson juga diminta, Hati yang lengang menjadi girang, Budi bertambah hati
bercinta.
4.
Anderson Hunt nama yang punya, di negeri
Inggris dagangnya ramai, Anderson Tolson nama kongsinya, Termasyur di negeri
Betawi.
Nama
Adam seperti yang terdapat dalam syair di atas, adalah nama sebuah perusahaan
yang sangat terkenal yaitu Willian Adam
and Sons, yang didirikan di Staffordshire, Inggris pada awal abad ke 19 dan
memproduksi antara lain sejumlah besar barang keramik yang di ekspor ke Asia
dan India. Sedangkan nama Hunt adalah pengecer keramik berhiasan di London yang
aktif sekurang-kurangnya sejak 1822-1840.
Tulisan
pada piring-piring tersebut hanya terdiri dari dari dua corak saja, pertama (yang paling lazim digunakan)
adalah corak Khatib Muhariz ; tulisannya cukup anggun dan professional; terdapat
pada semua piring yang menyandang merk dengan nama Khatib Muhariz dan pada tiga
piring yang bermerk Adams and Sons. Kedua
yang kurang rapi dan agak kaku yang terdapat pada piring yang bermerk J. Hawley
dan pada satu bermerk Adams and Sons.
Untuk
mengetahui pabrik pembuat piring, kita juga dapat membaca merek yang terdapat
di balik pring. Ada empat macam merk antara lain (1) W. Adams and Sons. Selain
itu juga terdapat nama morifnya yaitu Malay; bingkai ini bisa berbentuk
karangan bunga atau belah ketupat yang berumbai-rumbai (2) bingkai sederhana
dengan nama Malay (3) nama J. Hawley dalam bingkai dan (4) seuntai pantun
beraksara Jawi dalam bujur sangkar yang terbaca: kalam Betawi yang akan
menulis/ Kalam di tangan Khatib Muhariz / pilihan tuan (a-nfyl) juga yang
punya/ Di Tujuh kota ialah ternama.
Kalau
kita perhatikan, ada piring-piring yang tidak menyebutkan nama pabrik
pembuatnya. Hal tersebut kemungkinan dimaksudkan agar para pembeli tidak
membeli langsung ke pabriknya (tentu dengan harga yang lebih murah). Hal
tersebut sangat masuk akan jika kita analogikan dengan jaman sekarang (bukan
suatu rahasia lagi kalau pihak tertentu membuat nama sendiri/ atau tanpa nama
si produsen).
Di
Indonesia piring-piring kuno Melayu dianggap bertalian dengan dunia sacral
Islam, bukan karena teks yang berpampang pada piring, tetapi karena hiasan
tulisan Arabnya. Hal tersebut menjadi alasan mengapa ada beberapa piring yang
ditempelkan di tembok beberapa makan, diantaranya 1 buah piring di tempelkan di
makan Sunan Gunung Jati di dekat irebon, 7 piring di makam Sunan Banangdi Tuban
dan 4 piring di makam Ki Gede Kebagusan. Di antara banyak teks yang tertulis di piring, hanya dua teks
saja yang bertema religious dan selebihnya adalah syair. Meskipun demikian,
kesakralan tulisan Arab menjadi alasan mengapa piring-piring tersebut di
tempatkan di makam-makam (yang di anggap tempat keramat).
Di
Indonesia ada juga piring semacam itu yang terbuat dari bahan kaca dan harganya
murah serta buatan Indonesia yang masih diperjual belikan sampai tahun a984.
Piring jenis ini bermotif tulisan Arab pada pinggirnya “bismillah” (yang mengisyaratkan “jangan lupa menyebut nama Allah
sebelum kita makan”) dan pada tengah piring “Alhamdulillah” (yang
mengisyaratkan agar kita “memuji Allah/ bersyukur kepada-Nya setelah selesai
makan”). Namun pada tahun pemerintah mengeluarkan peraturan yang melarang
piring semacam itu karena dianggap sebagai penghinaan terhadap agama.
Contoh syair yang ada di piring Melayu
buatan Ingris (pantun iklan di tepi piring)
Anderson Hunt nama yang punya
Di negeri Inggris dagangnya ramai
Anderson Tolson nama kongsinya
Termasyur di negeri Betawi
Contoh syair yang ada di piring Melayu
buatan Ingris (pantun iklan di tengah piring)
Wangkang
Cina berpintu empat
Empat-empat cucur ke laut
Anak dagang mencari tempat
Laksana ajal ditunda maut
Satu buah piring ini tertempel pada
tembok makam Ki Gede Kebagusan
Pinggangnya ramping dadanya
bidang
Susunya seperti telor kepudang
Sangatlah suka patik memandang
Seperti putri di gunung Ledang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar