Halaman

Kamis, 17 Januari 2013

Catatan Kuliah Umum Pemateri: Seng Guo Quan dan Michael G. Vann


Nama : Tiyas Dwi Puspita
NIM     : 0340431
Pada pembukaannnya ia berusaha menjelaskan bahwa tujuan dari sejarawan adalah mencapai kepada perubahan yang lebih baik.  Dalam pembahasannya ia membahas tentang sejarah pergerakan. Tulisannya dipengaruhi oleh E.B. Thomson yang beraliran marxis. Kajiannya tau studinya ini membahas tentang Singapura. Sempat menyinggung juga tentang Soekarno dan Lim Cing Song. Dimana Lim Cing Song merupakan pelopor perubahan di singapura pada tahun 1990.
            Di dalam studinya ini membahas tentang  aktivitas komunis. Dimana perubahan dan gerakan social yang terjadi tidak lepas dari pengaruh komunis. Selain itu juga terdapat sautu waktu dimana partai liberal juga berperan dalam gerakan dan perubahan social. Ia menjelaskan analisis-analisisnya tentang konflik social. Bagaimana manusia harus bertindak, dan bagaimana seorang sejarawan menjadi aktivis. Selain itu tentang sejarah Singapura, disinggung juga tentang Lee Kum Yew. Terdapat tiga kasus tentang gerakan social di India yang juga disinggung di sini. Ide tentang kemiskinan dan buruh di Bengal. Tentang Confusianisme.
            Penjajahan Prancis di Vietnam, dimulai dari penyerangan Prancis ke Hanoi, maka dimulailah pendudukan Prancis di sini. Pembentukan tata kota di Hanoi, oleh Prancis atau pemerintah kolonial. Pengaturan pola hidup kota yang diterapkan, dengan pusat dua kota/ dual city atau pembagian kota yang ini memancing demontrasi. Dimana pemerintahan colonial Prancis menerapkan diskriminasi ras yang mendudukkan kulit putih diatas pribumi. Dengan metodenya ia berusaha menjelaskan bagaimana cara melihat suatu sejarah dari kehidupan sehari-hari.
            Selanjutnya juga terdapat penjelasan tentang metode pendekatan tradisional yaitu: urban history, social history, tradisional society (government record, city plans, memoir of arthitect and official, tax record, maps). Seng Guo Quan berusaha menjelaskan bagaimana cara melihat perubahan dengan metode pendekatan ini.
Menjelaskan tentang metode dan petualangan dalam mendapatkan arsip dengan berbagai sensasi dan kelucuan-kelucuan. Pemerintahan Hanoi merupakan symbol dari modernitas, diskriminasi ras, suatu bentuk dari proyek colonial.
Selain itu professor Vann menjelaskan rincian singkat, cerita-cerita yang menyenangkan. Betapa ironinya pemerintahan yang ada dengan adanya kesehatan yang sangat buruk, dimana terjadi krisis. Isu-isu buruh, dan adanya hama tikus di pertanian. Ini semua dimuat di jurnal akademik. Di singgung pula tentang ulasan gender dalam kolonialisme Hanoi. Sumber-sumber kartun di  Koran-koran local, dan selalu mengikuti laporan-laporan tentang politik juga membantu dalam studi.Sumber-sumber tersebut sangat berguna dalam penulisan sejarah.
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar