Oleh
Haris Zaky Mubarak
S2 Ilmu Sejarah UGM
Pokok pikiran awal yang diajukan oleh Anthony H Johns dalam artikelnya ini ialah menyangkut
keberadaan sumber sejarah dari tulisan Jawa dan Melayu yang menjadi dasar dalam menerangkan
Indonesia masa lalu yang menurut Anthony H Johns sulit untuk dievaluasi.
Gambaran itu dapat dilihat dari pertanyaan hipotesis Anthony H Johns yang dipaparkannya
dalam paragraf, “ The questions that must at once be faced concern the value of
these semi-historical exordia. Are they of any help in enabling us to discover
facts of which we were ignorant? Do they contribute anything to our
appreciation of facts discoverable from other sources? Do they contribute to
our understanding of the nature and function of the political institutions
under the aegis of which they were written? Do they tell us anything of the
Malayo-Javanese concept of the nature of a ruler and in what terms his
legitimation could be assured? And, finally, is the distinction between these
Malay and Javanese works one of kind, or only of degree?” (h.92).
Argumen, data dan ide-ide
dari Anthony H Johns dalam artikel ini cenderung lebih
melihat historiografi pada faktor-faktor budaya yang mendefinisikan dan
menginformasikan sumber sejarah yang berangkat dari struktur karya Jawa dan
Melayu dengan pemeriksaan yang lebih rinci dari contoh karya Jawa dan Melayu
yakni Babad Tanah Jawi
dan Pararaton. Anthony H Johns menunjukkan
contoh historiografi tradisional untuk menerangkan bahwa karya historiografi
seperti itu kuat dalam hal geneologi tetapi lemah dalam hal kronologi dan
detail biografis, karena lebih memberi aksentuasi pada gaya bercerita,anekdot
dan nilai sakral dominasi konsiderasi kosmologis dan astrologis.
Pendekatan atau metodologi yang digunakan Anthony H Johns dalam
artikel masih terlihat menggunakan pendekatan
verstehen yakni dengan kemampuan memahami dari dalam untuk selanjutnya
diletakkan sebagai perkenalan awal dengan memberikan filsafat analitis dan
menyatukan realitas dengan logika. Pendekatan seperti ini biasanya memberikan pesan
kultural bahwa penulisan seperti ini
merupakan usaha untuk memahami realitas kesejarahan pada zaman itu,.
Relevansi tulisan Anthony H Johns
bila dihubungkan dengan konteks situasi yang
berkembang sekarang adalah masih besarnya minat dari sejarawan
untuk menelusuri karya historiografi tradisional karena masih besarnya
penggunaan tradisi lokal dalam bentuk lisan yang dinarasikan seiring dengan perkembangan bahasa dari waktu ke waktu. Cerita
dinarasikan dengan mencampurkan unsur-unsur fiksi yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya dan unsur-unsur kebenaran yang meninggalkan jejak nyata. Seperti deskripsi tentang sebuah kebesaran kerajaan di masa lalu, mitos yang mencampurkan
unsur fiksi dan fakta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ceritanya.
Mengenai
sistematika
penulisan, Saya menilai analisis yang disajikan Anthony H Johns ini mengikuti
alur cara berpikir layaknya tulisan sebuah pengantar historiografi, tulisan
disajikan dalam bahasa eksplanasi dan contoh sumber yang relevan dengan
pemahaman umum historiografi Indonesia.
Ia memberikan gambaran terhadap historiografi tradisional dengan merujuk pada
contoh Babad Tanah Jawi dan Pararaton. Ini merupakan bagian paling banyak
dijelaskan dari isi tulisannya.
Adapun kritik yang Saya berikan dalam review artikel
Anthony H Johns sebagai kekurangan kecil dari artikel ini ialah tidak adanya
ketegasan (kesimpulan secara komprehensif dari banyaknya pertanyaan hipotesis).
Anthony H Johns masih memberikan kesimpulan umum dan belum menjawab secara
jelas hipotesisnya. Ia belum memberikan kesimpulan khusus yang rekomendatif
untuk menjadi panduan (pegangan) bagi para peneliti sejarah ataupun pembaca
tulisan ini. Perdebatan antara fakta dan fiksi masih terdistorsi karena Anthony
H Johns masih menyerahkan penentuan sikap itu untuk dipilih oleh pembaca
tulisannya dan bukan dari rekomendasinya. Ia tidak memberikan pilihan terbaiknya
dalam menilai benar atau tidaknya suatu peristiwa sebagai bukti empiris supaya lebih
“pas” dalam sejarah. Namun demikian, penilaian Saya secara keseluruhan dalam
perspektif sebuah pengantar dari pembelajaran historiografi tradisional
Indonesia, artikel Anthony H Johns ini cukup mewakili pikiran pembuka sebelum
lebih detai memahami eksplanasi atau klasifikasi dari perkembangan
historiografi Indonesia berikutnya. Akhir kata, artikel The Role of Structural Organisation and Myth in
Javanese Historiography Anthony H.
Johns menarik untuk dibaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar